Vibration adalah gerakan bolak balik dari suatu mesin atau bagian mesin. Pada dasarnya vibrasi merupakan salah satu metode yang di gunakan dalam penerapan Predictive Maintenance. Secara umum vibrasi dapat di rumuskan sebagai Vibration Amplitude Response =

                                             Dynamic Force

                                           __________________

                                            Dynamic Resistance

Ada 3 macam Vibration Characteristics, diantaranya yaitu :

1. Amplitude atau seberapa besar

• Amplitudo adalah besarnya vibrasi yang dinyatakan dalam unit engineering (Micron, mils, milli meter per second or inch per second).

• Ada beberapa cara untuk menyatakan besarnya amplitude vibrasi, diantaranya peak to peak, zero to peak dan RMS.

• Displacement Perpindahan posisi dari benda yang diukur getarannya terhadap suatu point referensi. Besaran displacement umumnya digunakan untuk pergerakan shaft dan dinyatakan dalam unit peak to peak.

•  Velocity adalah seberapa cepat perpindahan posisi dari suatu benda terhadap waktu. Umumnya digunakan pada pengukuran seismic (casing) dan dinyatakan dalam rms.

•  Acceleration adalah perubahan kecepatan terhadap waktu. Prinispnya digunakan pada pengukuran casing untuk mendeteksi adanya peristiwa ketukan (impact) dan dinyatakan dalam peak atau rms.

2. Frequency atau seberapa sering

• Besaran yang menyatakan seberapa sering getaran terjadi dalam satuan waktu

• Kebalikan dari periode (T) 

• Dinyatakan dalam Hz /CPM (cycles per minute)

• Konversi Hz ke CPM dengan mengalikan  60

• CPM berhubungan dengan RPM mesin

• Pentingnya Frekuensi   

Mencari tau penyebab permasalahan. Gaya yang menyebabkan vibrasi umumnya muncul dari putaran komponen mesin. Perubahan pada amplitude di frekuensi kerja mesin itu dapat menunjukkan komponen mana yang bermasalah.

3. Phase atau Kapan

• Phase/Fasa adalah perbedaan waktu dari suatu kejadian yang memiliki frekeunsi sama. Umumnya dinyatakan dalam derajat (dikorelasikan dengan kecepatan putar).

• Pengukuran fasa umumnya dilakukan jika dicurigai adanya misalignment. Akan terdapat perbedaan fasa sebesar 180 pada titik antar kopling.

Author : Elang Fachri A